Skip to main content

I am an American

Beberapa waktu lalu setelah shalat subuh, seorang ayah menemui saya seraya berteteskan airmata mengatakan: Please help me! Orang ini saya kenal sebagai sosok yang saleh. Hampir di setiap waktu shalat, bahkan di shalat subuh di udara dingin sekalipun dia hadir untuk berjamaah.
"What I can do for you"? Tanyaku. "My son" jawabnya singkat. Kenapa anak anda? Sambil masih meneteskan airmata nampak kesedihan dia mengatakan kalau anaknya tidak lagi mau ke mesjid. Bahkan khawatirnya anaknya tidak lagi mau shalat.
"Baik. Nanti saya temui anak anda" jawab saya.

Menjelang siang hari saya ke rumahnya dan menemui anaknya yang baru masuk college/universitas. Anaknya ramah, an American type: "Hey, assalamu alaikum Imam. How are you"? Sapanya ramah. "I am great. And you"? Tanyaku. "I am fine, i am okay alhamdulillah" jawabnya tanpa menampakkan keraguan.

"Shabu (nama anaknya), I am here to see you because for the past many days I'd nevet seen you in the masjid", tanyaku. "Is there any thing wrong"? Oh...no, no. I am fine. I am just a little busy with study" jawabnya dengan cepat. "C'mon man, your friends are still coming. Why you aren't"? Tanyaku.

Dia nampak sejenak menghela nafas. Lalu melihat ke saya dan berkata: " Imam, honestly I love to come to the masjid. But you know, often time when i am at the mosque i feel guilty".

Saya kemudian mengajak dia keluar rumah dan minum teh India di sebuah restoran. "Shabu, what is wrong with you"? I know you. You are a nice boy...what is wrong?

"I dont know Imam. But my father, you know is a nice man. Every time i wanted to go the masjid, he wants me to change my out fit to shalwar and gamiz. Imam, I am an American, not Bengali"...

Saya perhatikan anak tersebut. Dia serius dan jujur. Saya pancing berbicara dan berbicara. Semua unek-uneknya dikeluarin. "Imam, honestly also I can't connect with what some Imams deliver in the masjid. "What do you mean"?.

Singkatnya, menurutnya karena sebagian Imam dalam ceramah-ceramahnya selalu menyampaikan isu-isu yang tidak relevan. Isu-isu yang sesungguhnya tidak menyentuh kehidupan real. Sehingga anak-anak muda yang semakin rasional, praktis, dan apa adanya semakin tidak tertarik....

Saya kemudian mengajak anak tersebut kembali ke masjid. Memotivasinya bahwa Islam tdk melihat keoada penampilan lahir manusia, tapi kepada hati dan amalnya...dengan izin Allah dia kembali aktif dan kini menjadi salah seorang aktifis pemuda di komunitas kita.

Wa maa arsalna min rasuulin illa bi lisaani qaumih!

-----
Saya copas dari message Ustad Shamsi Ali - orang Indonesia yg jadi Imam di Amerika

Comments

Populer

Mati Sesuai Hoby atau Kebiasaan Hidup Seseorang

Seseorang Meninggal Sesuai Kebiasaan Hidupnya Meninggalnya diri seseorang secara otomatis akan menghentikan semua aktivitas organ di dalam tubuhnya. Tak hanya itu saja, badan dan kaki serta tangan pun mendadak menjadi dingin seiring rohnya dicabut oleh malaikat. Memang begitulah tanda umum manusia yang meninggal dunia. Meski begitu tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah Pemilik Alam Semesta. Ia akan memperlihatkan kepada manusia apa yang menurut mereka sulit diterima dengan akal sehat. Seorang dokter berkebangsaan Arab Saudi bernama Dr dr Khalid bin Abdul Aziz Al Jabir dalam bukunya yang berjudul “Musyahadat Thabib Qashash Waqi’iyah” menulis berbagai kejadian yang dialaminya selama bertugas dan bisa diambil hikmahnya. Salah satunya adalah kisah tentang seorang muadzin yang menginggal dunia namun jantungnya masih mengumandangkan adzan. Kisahnya berawal dari percakapan Dr Khalid dengan seorang penasehat Kesehatan Jantung di Pusat Penanganan Penyakit Jantung Amir Sul...

Tahu Tapi Sayang Tak Mengamalkan

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah pernah mengisahkan: "Seorang anak perempuan meninggal karena Alloh, kemudian ayahnya melihatnya di dalam mimpi, maka ayahnya berkata kepadanya: "Wahai anakku kabarkan kepadaku tentang akhirat!" Anak perempuan itu menjawab: "Kami telah melewati perkara yang sangat besar, dan sesungguhnya kita telah mengetahui, tapi kita tidak mengamalkannya. Demi Alloh, sesungguhnya satu ucapan tasbih atau satu rakaat sholat yang tertulis dalam lembaran amalku lebih aku sukai daripada dunia dan seluruh isinya... " Berkata Ibnul Qayyim: "Anak perempuan itu telah mengatakan perkataan yang dalam maknanya ( sesungguhnya kita mengetahui, tapi kita tidak mengamalkan..." ), akan tetapi banyak diantara kita yang tidak memahami maknanya.." 🌺Kita mengetahui, bahwa ucapan سبحان الله وبحمده Subhanallahi wa bihamdihi sebanyak 100 kali  akan  menghapuskan dosa-dosa kita, walaupun dosa kita sebanyak buih di lautan. Akan tetapi sayang.. Be...

Renungan Jumat

Peliharalah harta hartamu dengan berzakat, dan obatilah penyakit penyakitmu dengan bershodaqoh, dan hadapilah segala gelombang musibah dan penderitaan dgn banyak banyak mendekatkan diri dengan kerendahan diri kpd Allah dgn banyak berdoa kepada Allah ( Al Hadits )