Dinamakan shalat tarawih yg artinya istirahat/santai, karena dilakukan tidak terburu-buru. Shalat tarawih termasuk shalat malam (qiyamul lail atau qiyam ramadhan) dan shalat tarawih adalah shalat malam yg dikhususkan di bulan Ramadhan. [Lihat Al Jaami' Li Ahkamish Sholah, 3/63 dan Al Mawsu'ah Al Fiqhiyyah, 2/9630] Dari Abu Salamah bin 'Abdirrahman, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada 'Aisyah ra, "Bagaimana shalat malam Rasulullah saw di bulan Ramadhan?". 'Aisyah mengatakan, "Rasulullah saw tidak pernah menambah jumlah raka'at dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam shalat lainnya (dibulan lainnya) lebih dari 11 raka'at". [HR. Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738]. Hadits lanjutannya, "Beliau shalat empat rakaat dan jangan ditanya betapa bagusnya dan panjangnya. Kemudian Beliau shalat empat rakaat lagi dan jangan ditanya betapa bagusnya dan panjangnya. Kemudian beliau shalat 3 rakaat". Jadi menurut hadits tsb bahwa, shalat malam Nabi dalam satu malam adalah 11 rakaat dibulan Ramadhan atau diluar bulan Ramadhan, dgn demikian shalat Tarawih dan Shalat Tahajud adalah sama. Beda nama tapi shalatnya itu itu juga. Bagi siapa yg sudah terbiasa Tahajud lanjutkan kebiasaan tsb dan tidak perlu melakukan shalat tarawih. Bagi yg tidak terbiasa shalat tahajud lakukan shalat tarawih saja. Adapun shalat tarawih tidak disyariatkan untuk tidur terlebih dahulu (di bulan Ramadhan). Sedangkan shalat tahajud adalah shalat malam yang dilakukan setelah bangun tidur (dibulan apa saja). Jika tidak tidur dahulu maka disebut shalat malam (diluar bulan Ramadhan). Semoga dgn membiasakan diri shalat malam (tarawih) saat ramadhan, Insya Allah selesai ramadhan akan melanjutkan shalat malamnya dgn shalat tahajud.
Seseorang Meninggal Sesuai Kebiasaan Hidupnya Meninggalnya diri seseorang secara otomatis akan menghentikan semua aktivitas organ di dalam tubuhnya. Tak hanya itu saja, badan dan kaki serta tangan pun mendadak menjadi dingin seiring rohnya dicabut oleh malaikat. Memang begitulah tanda umum manusia yang meninggal dunia. Meski begitu tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah Pemilik Alam Semesta. Ia akan memperlihatkan kepada manusia apa yang menurut mereka sulit diterima dengan akal sehat. Seorang dokter berkebangsaan Arab Saudi bernama Dr dr Khalid bin Abdul Aziz Al Jabir dalam bukunya yang berjudul “Musyahadat Thabib Qashash Waqi’iyah” menulis berbagai kejadian yang dialaminya selama bertugas dan bisa diambil hikmahnya. Salah satunya adalah kisah tentang seorang muadzin yang menginggal dunia namun jantungnya masih mengumandangkan adzan. Kisahnya berawal dari percakapan Dr Khalid dengan seorang penasehat Kesehatan Jantung di Pusat Penanganan Penyakit Jantung Amir Sul...
Comments
Post a Comment