Skip to main content

Renungan Diri dalam Surat Ar Rahman

Dalam Al Quran  surat Ar Rahman (Yang Maha Pengasih) Allah �Azza wa Jalla mengulang-ulangi satu pertanyaan penting yang ditujukan untuk bangsa MANUSIA dan JIN sampai 31 kali.
Setiap kali Allah mengulangi pertanyaan yang sama, di sela-sela pertanyaan itu Allah menyebutkan ragam nikmat-NYa,

(Maka ni`mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?)

Coba renungkan sejenak.

Ketika Allah bertanya kepada kita
(Maka ni`mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?)

Bagaimanakah menjawabnya ?

Jabir bin Abdillah radliyallahu �anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallaahu �alaihi wa sallam ketika membacakan surat Ar Rahman ini kepada para sahabatnya, beliau bersabda :

�Mengapa kalian terdiam saja? Sesungguhnya bangsa JIN lebih baik jawabannya ketika aku membaca Fabi ayyi aalaai rabbikumaa tukadzdzibaan ? (maka ni`mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?) mereka (bangsa jin) menjawab, �Duhai Tuhan kami, tidak ada satu nikmatpun yang kami dustai, segala puji hanya bagi-Mu semata.� (Lihat: Al Mustadrak �Ala ash-shahihain 2/515. Hadits ini menurut Imam Adz Dzahabi shahih sesuai syarat Imam Bukhari dan Muslim)

Bukalah �surat Ar Rahman�lalu bacalah�renungkan� Akan terasa sentuhan lembut kalam ilahi begitu teduh menyapa nurani.
Karena pertanyaan yang berulang-ulang itu, bertujuan untuk menggugah rasa TAKUT
Dan salah satu bentuk ancaman bagi para durjana Yang coba-coba berani mengingkari nikmat-nikmat-Nya.

Qois bin �Ashim Al-Munqariy pernah meminta kepada Rasulullah  shalallaahu �alaihi wa sallam, seraya berkata, �Bacakanlah apa yang telah diwahyuka kepadamu!� Lalu Rasulullah shalallaahu �alaihi wa sallam membacakan surat Ar Rahman.

Qois bin �Ashim Al-Munqariy meminta untuk diulangi. Rasulullah  shalallaahu �alaihi wa sallam pun mengulangi sampai tiga kali. Akhirnya Qois bin �Ashim Al-Munqariy menyatakan keislamannya; �Demi Allah, betapa indah dan manisnya, di bawahnya meengalir air yang berlimpah, sedang di permukaannya buah-buahan yang ranum�Apakah gerangan yang diucapkan orang ini (maksudnya Rasulullah shalallaahu �alaihi wa sallam)? Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan sesungguhnya Engkau (Muhammad) adalah uttusan Allah.� (Lihat: Tafsir Al Munir, Az Zuhail : 27/200)

Dalam surat Ar Rahman  ini Allah bertanya kepada masing-masing diri, tentang bagaimana kita bersikap di hadapan nikmat-Nya yang begitu banyak.
Nikmat TERBESAR yang diberikan Allah untuk hidup dan kehidupan, untuk manusia dan kemanusiaan adalah nikmat WAHYU (Al Quran).
Nikmat wahyulah yang mampu menjelaskan manusia dan jin garis-garis besar aturan kehidupan.

Dengan wahyu perbedaan antara al-Haq dan al-Bathil dapat teridentifikasi dengan jelas.
Wahyu pula-lah yang menuturkan kepada kita mana yang halal dan yang haram

Berawal dari INDERA kita dapat mengidentifikasi segala hal.
Apa yang tidak dapat diketahui oleh indera akan dijelaskan oleh AKAL.
Dan apa yang tidak terjangkau oleh akal akan dituntun oleh WAHYU.

Wahyulah tempat bermuaranya segala jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang musykil.
Dengan wahyu, segala pertanyaan akan terjawab.
Yakinlah!

Kalau kita ingin mengetahui kadar SYUKUR kita kepada nikmat WAHYU (Al Quran) ini, maka lihatlah bagaimana kwalitas dan kwantitas interaksi kita kepada Al Quran dan penjelasnya (As Sunnah).
Apakah kita sudah memanfaatkan secara maksimal anugerah Allah yang paling bermanfaat di dunia ini. Baik �Ilman wa �amalan.. baik sebagai  disiplin ILMU atau sebagai AMALAN yang teraktualisasi dalam kehidupan sehari-hari.

�Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: �Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.� (QS Ibrahim : 7)

�Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.� (QS Al-A�raf : 179)

Shodaqollahul adziim

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

Populer

Mati Sesuai Hoby atau Kebiasaan Hidup Seseorang

Seseorang Meninggal Sesuai Kebiasaan Hidupnya Meninggalnya diri seseorang secara otomatis akan menghentikan semua aktivitas organ di dalam tubuhnya. Tak hanya itu saja, badan dan kaki serta tangan pun mendadak menjadi dingin seiring rohnya dicabut oleh malaikat. Memang begitulah tanda umum manusia yang meninggal dunia. Meski begitu tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah Pemilik Alam Semesta. Ia akan memperlihatkan kepada manusia apa yang menurut mereka sulit diterima dengan akal sehat. Seorang dokter berkebangsaan Arab Saudi bernama Dr dr Khalid bin Abdul Aziz Al Jabir dalam bukunya yang berjudul “Musyahadat Thabib Qashash Waqi’iyah” menulis berbagai kejadian yang dialaminya selama bertugas dan bisa diambil hikmahnya. Salah satunya adalah kisah tentang seorang muadzin yang menginggal dunia namun jantungnya masih mengumandangkan adzan. Kisahnya berawal dari percakapan Dr Khalid dengan seorang penasehat Kesehatan Jantung di Pusat Penanganan Penyakit Jantung Amir Sul...

Tahu Tapi Sayang Tak Mengamalkan

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah pernah mengisahkan: "Seorang anak perempuan meninggal karena Alloh, kemudian ayahnya melihatnya di dalam mimpi, maka ayahnya berkata kepadanya: "Wahai anakku kabarkan kepadaku tentang akhirat!" Anak perempuan itu menjawab: "Kami telah melewati perkara yang sangat besar, dan sesungguhnya kita telah mengetahui, tapi kita tidak mengamalkannya. Demi Alloh, sesungguhnya satu ucapan tasbih atau satu rakaat sholat yang tertulis dalam lembaran amalku lebih aku sukai daripada dunia dan seluruh isinya... " Berkata Ibnul Qayyim: "Anak perempuan itu telah mengatakan perkataan yang dalam maknanya ( sesungguhnya kita mengetahui, tapi kita tidak mengamalkan..." ), akan tetapi banyak diantara kita yang tidak memahami maknanya.." 🌺Kita mengetahui, bahwa ucapan سبحان الله وبحمده Subhanallahi wa bihamdihi sebanyak 100 kali  akan  menghapuskan dosa-dosa kita, walaupun dosa kita sebanyak buih di lautan. Akan tetapi sayang.. Be...

Renungan Jumat

Peliharalah harta hartamu dengan berzakat, dan obatilah penyakit penyakitmu dengan bershodaqoh, dan hadapilah segala gelombang musibah dan penderitaan dgn banyak banyak mendekatkan diri dengan kerendahan diri kpd Allah dgn banyak berdoa kepada Allah ( Al Hadits )